Para istri dan keluarga dari sekitar 400.000 petani kedelai didorong untuk menyebar ke seluruh negeri dalam upaya melobi dan menggembar-gemborkan manfaat kesehatan dari minyak kedelai. Kelompok kesehatan yang penuh makna namun salah jalan seperti Center for Science in the Public Interest (CSPI) bergabung dalam perang ini, mengeluarkan berita yang menyebutkan bahwa minyak sawit, kelapa, dan biji sawit sebagai “lemak yang menyumbat pembuluh darah”.
CSPI, sebuah kelompok aktivis konsumen nonprofit, telah mengkritik lemak jenuh sejak didirikan pada tahun 1970-an. Seperti hampir semua penasihat gizi pada masa itu, mereka secara keliru meyakini bahwa semua lemak jenuh sama dan menyerangnya sekuat tenaga. Didorong oleh publisitas yang dikeluarkan oleh ASA, mereka mulai menguatkan serangan. Minyak tropis, karena sangat jenuh, dikritik habis-habisan dalam kepustakaan promosi, siaran berita, dan upaya lobi mereka. Tampaknya, CSPI menganggap lemak jenuh sebagai penjahat paling berbahaya yang pernah menyerang umat manusia. ASA telah menemukan sekutu yang kuat dan suka mengemukakan pendapat dalam kampanye untuk menguasai pasar minyak tropis.
Sebagai kelompok yang menyatakan diri sebagai penasihat pendidikan gizi yang bertanggung jawab, CSPI secara mengejutkan tidak tahu apa-apa mengenai lemak jenuh, khususnya mengenai minyak kelapa. Bukannya memberi informasi pada masyarakat tentang fakta sebenarnya mengenai lemak jenuh, mereka hanya memperkuat kesalahpahaman dan kepalsuan. Kekurangan pengetahuan yang dimiliki CSPI sehubungan dengan biokimiawi lipid terungkap dalam buklet mereka yang berjudul Saturated Fat Attack.