Articles

28/09/2018

Share :

Isu mengenai lemak trans membuat kita menjadi lebih waspada dan juga berhati – hati dalam mengkonsumsi minyak. Sebelum tahun 1910, masyarakat di barat telah mengkonsumsi lemak yang terdiri dari mentega susu atau keju, lamak sapi dan juga lemak babi.

Namun, pada tahun 1901 ahli kimi Jerman Wilhelm Normann telah menemukan teknik membuat margarin dengan cara menhidrogenasi minyak nabati. Untuk proses hidrogenasi adalah menambahkan hidrogen atom pada lemak tak jenuh yang dapat menghilangkan ikatan ganda dan dapat membuat mereka sebagian atau seluruhnya menjadi lemak jenuh.

Teknologi ini cepat sekali menyebar ke Inggris dan Amerika. Peneluan lemari es juga menjadikan margarin dapat disimpan dengan lama. Oleh sebab itu margarin segera menggati peran dari mentega susu untuk dioleskan pada roti dan juga dijadikan bahan kur pada tahun 1920.

Perusahaan seperti Procter dan Gamle (P&G) telah mengembangkan minyak sayur terhidrogenasi sebagian pada tahun 1908 sebagai pengganti padatan lemak hewan yang mahal untuk pembuatan bahan dari lilin. Pada saat itu permintaan lilin menjadi semakin berkurang sejalan dengan banyaknya rumah yang menggunakan listrik di Amerika.

Kemudian P&G memulai untuk mencari cara lain untuk dapat menjual barang tersebut. Hal tersebut karena minyak sayur terhidrogenasi sebagaian ini mirip dengan mentega, pada tahun 1911 perusahaan ini juga memulai memasarkannya sebagai makanan baru yang telah revolusioner dari lemak padat untuk memasak dengan waktu hidup/simpan yang sangat panjang dan lebih murah dari mentega.

Pada tahun 1940, Dr. Catherine Kousmine telah menemukan bahwa minyak nabati yang dihidrogenasi itu telah mengandung asam lemak trans yang diduga dapat menyebabkan kanker. Kemudia juga sekitar awal 1956 telah ditemukan bahwa lemak trans dapat menjadi penyebab kenaikan besar kasus penyakit arteri koroner di Amerika Serikat.

Telah diketahui pada tahun 1994 telah di perkirakan bahwa lemak trans yang menyebabkan 20.000 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat dan mengakibatkan penyakit jantung. Konsumsi lemak trans dapat meningkatkan kadar LDL kolesterol dan juga dapat menurunkan tingkat baik HDL kolesterol.

Pada pertengahan tahun 1950-an diketahui bahwa minyak sayur terhidrogenasi sebagai menjadi diet peinting oleh Amaerika. Minyak ini masih ditemukan di banyak makanan cepat saji diantaranya seperti: mentega, kue kering, kue tar, donat, keripik, cokelat dan makanan lainnya.

Berita Terkait

butuh bahan baku kelapa terbaik?