Menakar Perkembangan Industri Minyak Nabati Nasional

News

05/03/2020

Share :

Industri minyak nabati menjadi sektor bisnis yang paling berkembang di dunia. Hal ini mengingat permintaan akan minyak nabati yang tinggi di seluruh dunia. Pada tahun 2017, luas lahan tanaman penghasil minyak nabati di dunia mencapai 275,6 juta hektar.

Perkembangan Industri Minyak Nabati Nasional

Dari lahan seluas itu, tanaman kedelai mendominasi produksi minyak nabati sebanyak 45 persen, disusul rapeseed sebesar 13 persen, bunga matahari 9 persen dan kelapa sawit sebanyak 8 persen. Sekilas tentang industri minyak nabati.

Minyak nabati adalah minyak yang diekstraksi dari bagian tumbuhan, minyak nabati digunakan sebagai bahan baku makanan, pelumas, bahan pewangi, bahan bakar, hingga pengobatan dan keperluan industri lainnya.

Dari jenis-jenis minyak nabati yang ada di dunia, minyak kelapa sawit menjadi produk yang paling diminati oleh masyarakat. Minyak sawit memiliki produk turunan yang beragam dan langsung diserap menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Dengan luas lahan terkecil, produksi minyak kelapa sawit justru yang paling tinggi di antara minyak nabati lainnya. Pada tahun 2017 lalu, produksi minyak kelapa sawit mencapai 69,8 juta ton. Minyak kelapa sawit menjadi primadona bagi industri minyak nabati. Dengan produktivitas yang tinggi, minyak sawit cenderung menelan biaya pengelolaan yang lebih rendah dibanding minyak lainnya.

Dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, pertumbuhan permintaan minyak sawit mencapai 7 juta metrik ton per tahun. Itu lah mengapa minyak sawit menjadi komoditas yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Industri Minyak Kelapa Sawit di Indonesia

Di Indonesia, luas perkebunan kelapa sawit mencapai 11 juta hektar (Data Kementerian Pertanian 2015). Dengan lahan seluas itu, tentu saja Indonesia termasuk dalam daftar negara pemasok minyak sawit di dunia. Tak heran jika kelapa sawit menjadi komoditas nasional yang telah menyumbang devisa mencapai Rp. 300 triliun kepada negara.

Produk Turunan Kelapa Sawit

Berikut merupakan produk turunan yang dihasilkan dari pengolahan minyak kelapa sawit:

1. Minyak Goreng

Minyak goreng menjadi produk utama dari pengolahan minyak sawit. 90 persen minyak goreng yang beredar di pasaran merupakan hasil olahan kelapa sawit.

2. Biodiesel

Minyak kelapa sawit juga dikembangkan untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel. Biodiesel sawit telah diuji dan terbukti maksimal digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar. Selain itu, biodiesel sawit tentunya lebih ramah lingkungan dibangingkan solar berbahan fosil.

3. Mentega

Selain minyak goreng, minyak kelapa sawit juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan mentega.

4. Sabun

Kandungan vitamin dan mineral dari kelapa sawit berguna untuk menjaga kesehatan kulit. Itu lah mengapa minyak kelapa sawit juga digunakan sebagai bahan baku pembuat sabun.

5. Mie Instan

Penggunaan minyak kelapa sawit dalam mie instan berguna untuk membuat mie mentah menjadi kering dan tahan lama sebelum dimasak.

6. Detergen

Sodium lauryl sulfate adalah zat pembentuk busa pada detergen. Zat ini dihasilkan dari minyak kelapa sawit.

Sumber Energi Terbarukan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menyebut bahwa limbah kelapa sawit yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak berpotensi menghasilkan energi listrik yang cukup besar. Tak tanggung-tanggung, limbah kelapa sawit dapat menghasilkan energi sebanyak 12.654 Mega Watt.

Limbah cair yang dihasilkan dari sisa pengolahan kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Jumlah limbah cair ini mencapai 600 sampai 700 liter per hari. Tentunya, ini menjadi potensi besar yang harus dikembangkan di Indonesia.

Minyak Nabati Ramah Lingkungan

Penilaian siklus hidup atau life cycle assessment (LCA) adalah metode evaluasi terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi. United Plantations Berhad Indonesia telah membandingkan LCA masing-masing industri minyak nabati, antara lain:

  1. Minyak Kelapa Sawit dari Indonesia dan Malaysia
  2. Minyak Rapeseed dari Eropa
  3. Minyak Bunga Matahasi dari Ukraina
  4. Minyak Kacang Tanah dari India

Analisa kepada masing-masing industri dilakukan dengan parameter sebagai berikut:

  1. Pemanasan Global
  2. Respirasi Inorganik
  3. Ionisasi Radiasi
  4. Pekerjaan Alami
  5. Penipisan Lapisan Ozon
  6. Emisi Nitrogen Oksida, Sulfur Oksida dan Ammonia
  7. Ozon Fotokimiawi
  8. Energi Tak Terbarukan
  9. Ekstraksi Mineral

Penelitian ini mendapatkan informasi bahwa minyak kelapa sawit memiliki dampak perusakan lingkungan yang paling kecil. Proses produksi yang dijalankan industri kelapa sawit cenderung lebih ramah lingkungan dan tidak merusak lapisan ozon atau menghasilkan respirasi inorganik seperti minyak nabati lainnya.

Manfaat Minyak Kelapa Sawit Untuk Kesehatan

Selain digunakan sebagai bahan pengolahan makanan, minyak kelapa sawit rupanya memiliki segudang manfaat. Minyak kelapa sawit juga bisa dimanfaatkan sebagai nutrisi yang menyehatkan tubuh. Ini lah beberapa manfaat minyak kelapa sehat:

⚫️ Menjaga Kestabilan Gula Darah

Bagi Anda yang memiliki riwayat diabetes, minyak kelapa merupakan produk yang tepat untuk Anda. Kandungan Medium Chain Triglycerides (MCT) pada minyak kelapa dapat meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.

Nutrisi tersebut juga bisa digunakan untuk meningkatkan toleransi glukosa dalam tubuh, sehingga membantu menjaga gula darah tetap stabil. Sehingga, mengkonsumsi minyak kelapa sehat secara teratur sangat baik bagi penderita diabetes.

⚫️ Mencegah Osteoporosis

Selain menjaga kestabilan gula darah, minyak kelapa sawit yang berkualitas juga dapat membantu penyerapan magnesium dan kalsium dalam tubuh. Fungsi ini sangat berguna bagi Anda yang ingin menjaga kesehaan tulang dan persendian.

⚫️ Menghilangkan Bakteri dan Parasit Dalam Tubuh

Minyak kelapa sehat juga mengandung antioksidan yang tinggi. Antioksidan merupakan zat yang berguna untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Kandungan antioksidan dalam minyak kelapa dapat mengobati peradangan pada organ tubuh seperti arthritis, batu empedu dan pankreatitis.

⚫️ Menjaga Kesehatan Jantung

Minyak kelapa yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan HDL (kolesterol baik). Asam lemak jenuh pada minyak kelapa juga dapat mengubah LDL atau kolesterol jahat menjadi tidak berbahaya. Kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Maka dari itu, minyak kelapa dapat membantu untuk menurunkan resiko penyakit jantung.

⚫️ Menurunkan Berat Badan

Jika Anda menganggap minyak kelapa dapat membuat gemuk, hal itu sama sekali tidak benar. Minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh yang justru membantu membakar lemak pada perut.

✔️ Kesimpulan

Pemaparan di atas menunjukkan betapa Indonesia memiliki potensi besar di bidang industri minyak kelapa dan sawit. Diperlukan program dan pengelolaan yang tepat untuk menjadikan industri ini sebagai industri strategis nasional.

Salah satu contoh industri minyak kelapa yang berhasil di Indonesia adalah PT. Sari Mas Permai. Perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak kelapa berkualitas tinggi ini telah memproduksi minyak goreng sejak tahun 1978.

Ditunjang dengan fasilitas dan peralatan canggih, PT. Sari Mas Permai juga telah memproduksi minyak goreng kelapa sejak tahun 2000 an silam. Produk dari PT. Sari Mas Permai bahkan sudah diekspor ke berbagai negara di dunia. Hingga kini, perusahaan yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur ini sudah mengekspor ke 26 negara di Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika bahkan Eropa dan Amerika Serikat.

Dengan pengalaman lebih dari 33 tahun, PT. Sari Mas Permai berkomitmen untuk menyediakan produk minyak berkualitas, sehat dan berkualitas tinggi. Didukung oleh praktik manufaktur yang ketat, setiap produknya dibuat dari bahan baku premium demi menghasilkan minyak goreng sehat terbaik.

Berita Terkait

butuh bahan baku kelapa terbaik?