Articles

19/03/2020

Share :

Minyak Kelapa Pilihan Baik Untuk Berbisnis Kuliner? Ini Alasannya

Dalam dunia usaha kuliner, biaya operasional yang dapat mempengaruhi laba meliputi beberapa aspek, salah satunya adalah penggunaan minyak goreng. Minyak goreng dalam usaha kuliner adalah hal yang wajib tersedia. Keharusan adanya minyak goreng ini membuat pelaku usaha mungkin akan sering mempertimbangkan untuk mencari minyak goreng dengan harga yang lebih murah. Berbicara mengenai harga yang lebih murah, minyak goreng sawit akan menjadi pilihan karena harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan minyak kelapa. Akan tetapi, harga minyak sawit yang lebih terjangkau ini justru bisa membuat pelaku usaha bahkan lebih boros. Bagaimana bisa? Dibawah ini penjelasannya.

Harga minyak sawit yang lebih murah memang hal yang dibenarkan, akan tetapi minyak sawit memiliki sifat yang dapat membuat orang lebih boros dibandingkan apabila orang tersebut menggunakan minyak kelapa. Meskipun harganya lebih murah, minyak sawit mempunyai sifat yang gampang susut dan lama mencapai suhu panas ketika dipanaskan. Kedua alasan tersebut mungkin terkesan ringan untuk dijadikan sebagai dasar alasan yang dapat menyatakan bahwa minyak kelapa lebih menguntungkan. Akan tetapi, hanya dengan dua alasan diatas, perhitungan hematnya minyak kelapa akan terlihat.

Untuk dapat melihat angka hemat minyak kelapa dibandingkan dengan minyak sawit, dapat disimulasikan dengan gambaran situasi seperti di bawah ini : Jika sebuah usaha kuliner dijalankan dengan menggunakan minyak goreng dengan estimasi pemakaian 10 Liter per hari, maka apabila usaha tersebut dijalankan dengan menggunakan minyak goreng kelapa yang memungkinkan untuk mengganti minyak dalam waktu 3 hari sekali, maka dalam waktu 1 bulan, usaha dapat dijalankan dengan 100 Liter minyak.

Sebaliknya apabila usaha dijalankan dengan menggunakan minyak goreng sawit dengan sifatnya yang mudah keruh sehingga mengharuskan untuk mengganti minyak disetiap harinya, maka usaha kuliner tersebut harus dijalankan dengan menghabiskan 300 Liter minyak dalam waktu 1 bulan.

Dari gambaran situasi di atas, jika diterapkan ke dalam nilai rupiah, perbandingan perhitungannya seperti di bawah ini : Minyak kelapa 100 Liter x 29.000 (Harga Per Liter Mamaco Platinum) = Rp 2.900.000 Minyak sawit 300 Liter x 12.500 (Harga Per Liter Rata-Rata) = Rp 3.700.000

Berdasarkan perhitungan di atas, sudah didapatkan suatu kesimpulan bahwa minyak kelapa dapat menghemat biaya operasional. Selain itu, sifat minyak kelapa yang mudah mencapai suhu panas juga dapat menghemat penggunaan gas, sehingga nilai keuntungan yang didapatkan juga akan bertambah.

Berita Terkait

butuh bahan baku kelapa terbaik?